Minggu, 01 September 2024

Mengenal Mpox Lebih Dekat : Gejala, penyebaran, dan pencegahan

Mengenal Mpox Lebih Dekat : Gejala, penyebaran, dan pencegahan


Edit by : Direktorat Advokasi Jakarta Raya 2024 


Mpox, atau yang sering disebut cacar monyet, kini menjadi salah satu perhatian utama dalam dunia kesehatan global. Penyakit ini disebabkan oleh virus Mp       awalnya banyak ditemukan di daerah-daerah tertentu di Afrika Tengah dan Barat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, penyebarannya meluas hingga menjadi masalah kesehatan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Virus ini termasuk dalam keluarga yang sama dengan virus penyebab cacar. Orang yang terinfeksi Mpox biasanya mengalami ruam kulit, yang akan melalui beberapa tahapan hingga akhirnya sembuh. Mpox bukanlah penyakit yang terkait dengan cacar air, namun memiliki beberapa gejala serupa

1.      Update Terbaru Penyebaran Kasus Mpox di Indonesia

Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI hingga 17 Agustus 2024, terdapat 88 kasus konfirmasi Mpox di Indonesia. Kasus-kasus ini tersebar di beberapa provinsi, dengan DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu 59 kasus. Sebagian besar kasus telah dinyatakan sembuh, namun surveilans tetap dilakukan untuk memantau perkembangan kasus ini.

Sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian, Kemenkes telah menetapkan 12 laboratorium rujukan secara nasional untuk pemeriksaan Mpox dan melakukan whole genome sequencing (WGS) pada 54 kasus yang memenuhi kriteria. Hasilnya, seluruhnya adalah varian Clade IIB, yang merupakan varian dengan fatalitas lebih rendah dan sebagian besar ditularkan melalui kontak seksual.

2.      Mengenal Gejala Mpox Secara Mendalam

Beberapa gejala umum yang sering dialami oleh penderita Mpox adalah sebagai berikut:

·         Demam

·         Sakit kepala

·         Nyeri otot

·         Sakit punggung

·         Lemas

·         Pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak, atau selangkangan)

·         Ruam pada kulit

Perkembangan Ruam pada kulit berawal dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras dan keropeng lalu menjadi rontok. Ruam umumnya akan menyerang bagian tubuh seperti wajah, telapak tangan, dan telapak kaki. Ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan juga mata.

Ruam yang terjadi pada penderita cacar monyet ini seringkali disalahartikan sebagai penyakit kulit lainnya seperti sifilis atau herpes. Gejala ini biasanya terjadi antara 2-4 minggu dan biasanya akan sembuh sendiri. Namun pada beberapa penderita, hal ini juga dapat memicu komplikasi medis bahkan kematian.

3.   Asal-Usul dan Penyebaran Virus Mpox

Mpox, sebelumnya dikenal sebagai monkeypox merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox bagian dari genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Virus Mpox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Meskipun dinamai "monkeypox," sumber asli dari penyakit ini masih belum diketahui. Kasus pertama infeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Pada tahun 2022, Mpox menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan kekhawatiran global.

Virus Mpox terbagi menjadi dua clade, yaitu Clade I dan Clade II. Clade I, yang sebagian besar ditemukan di Afrika Tengah, memiliki tingkat fatalitas yang lebih tinggi, sedangkan Clade II, yang sebagian besar ditemukan di Afrika Barat dan menjadi penyebab wabah global tahun 2022, memiliki tingkat fatalitas yang lebih rendah. Hingga saat ini, varian Clade II adalah yang paling banyak ditemukan di Indonesia.Mpox juga bersifat endemik di beberapa wilayah Afrika, khususnya Afrika Tengah dan Barat dengan tingkat kematian sekitar 3-6%.

4.      Pencegahan dan Pengobatan Mpox

Pencegahan penularan Mpox dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi, terutama kontak kulit-ke-kulit dan hubungan seksual. Selain itu, penting untuk tidak berbagi barang-barang pribadi seperti handuk dan pakaian dengan orang yang terinfeksi. Jika terdapat gejala seperti ruam atau lesi pada kulit, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Kemenkes telah menyiapkan pemberian terapi simtomatis bagi pasien Mpox, tergantung pada derajat keparahan kasusnya. Pasien dengan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan dari puskesmas setempat, sedangkan pasien dengan gejala berat harus dirawat di rumah sakit.

5.   Pentingnya Kesadaran Masyarakat

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap gejala Mpox. Penggunaan masker medis dan menjaga kebersihan tangan sangat dianjurkan jika merasa tidak sehat. Jika muncul gejala seperti ruam bernanah atau keropeng pada kulit, segera periksakan diri untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah penyebaran lebih lanjut. Dengan peningkatan kesadaran dan pencegahan yang efektif, diharapkan wabah Mpox di Indonesia dapat terkendali dengan baik, dan angka penyebarannya dapat ditekan.

REFERENSI


1.  https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240818/1546252/88-kasus- konfirmasi-mpox-di-indonesia-seksual-sesama-jenis-jadi-salah-satu-penyebab/

2.  https://www.cdc.gov/poxvirus/mpox/about/index.html

 3.  https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/monkeypox

Tidak ada komentar:

Posting Komentar