Edit by : Direktorat Advokasi Jakarta Raya 2024
Mpox, atau
yang sering disebut cacar monyet, kini
menjadi salah satu perhatian utama
dalam dunia kesehatan
global. Penyakit ini disebabkan oleh virus Mp awalnya banyak
ditemukan di daerah-daerah tertentu di Afrika Tengah dan Barat. Namun, dalam beberapa tahun terakhir,
penyebarannya meluas hingga menjadi masalah kesehatan di berbagai belahan
dunia, termasuk Indonesia.
Virus ini termasuk dalam keluarga yang sama dengan virus
penyebab cacar. Orang yang terinfeksi Mpox biasanya mengalami
ruam kulit, yang akan melalui beberapa tahapan hingga akhirnya sembuh. Mpox bukanlah penyakit yang terkait
dengan cacar air, namun memiliki beberapa gejala
serupa
Menurut data terbaru dari Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) RI hingga 17 Agustus 2024,
terdapat 88 kasus konfirmasi Mpox di Indonesia. Kasus-kasus ini tersebar
di beberapa provinsi, dengan
DKI Jakarta menjadi
wilayah dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu 59 kasus.
Sebagian besar kasus telah dinyatakan sembuh, namun surveilans tetap dilakukan untuk memantau perkembangan kasus ini.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian, Kemenkes
telah menetapkan 12 laboratorium rujukan secara nasional
untuk pemeriksaan Mpox dan melakukan whole genome sequencing (WGS) pada 54 kasus yang memenuhi kriteria.
Hasilnya, seluruhnya adalah varian Clade
IIB, yang merupakan varian dengan fatalitas lebih rendah dan sebagian besar ditularkan
melalui kontak seksual.
2.
Mengenal Gejala Mpox
Secara Mendalam
Beberapa
gejala umum yang sering dialami oleh penderita Mpox adalah sebagai
berikut:
·
Demam
·
Sakit kepala
·
Nyeri otot
·
Sakit
punggung
·
Lemas
·
Pembengkakan
kelenjar getah bening (di leher, ketiak, atau selangkangan)
·
Ruam pada
kulit
Perkembangan Ruam pada kulit berawal
dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi
cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras dan keropeng lalu
menjadi rontok. Ruam umumnya
akan menyerang bagian
tubuh seperti wajah,
telapak tangan, dan telapak kaki. Ruam juga dapat
ditemukan di mulut, alat kelamin, dan
juga mata.
Ruam yang terjadi pada penderita cacar
monyet ini seringkali disalahartikan sebagai
penyakit kulit lainnya seperti sifilis atau herpes. Gejala ini biasanya
terjadi antara 2-4 minggu dan biasanya
akan sembuh sendiri.
Namun pada beberapa
penderita, hal ini juga dapat memicu komplikasi medis bahkan kematian.
3. Asal-Usul dan Penyebaran Virus Mpox
Mpox,
sebelumnya dikenal sebagai monkeypox merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox
bagian dari genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. Virus Mpox pertama kali ditemukan
pada tahun 1958 di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian. Meskipun dinamai
"monkeypox," sumber asli dari penyakit
ini masih belum diketahui.
Kasus pertama infeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Pada tahun 2022, Mpox
menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan kekhawatiran global.
Virus Mpox terbagi menjadi dua clade,
yaitu Clade I dan Clade II. Clade I, yang sebagian besar ditemukan di Afrika Tengah,
memiliki tingkat fatalitas yang lebih tinggi,
sedangkan Clade II, yang sebagian besar ditemukan di Afrika Barat
dan menjadi penyebab wabah global
tahun 2022, memiliki tingkat fatalitas yang lebih rendah. Hingga saat ini,
varian Clade II adalah yang
paling banyak ditemukan di Indonesia.Mpox juga bersifat endemik di beberapa
wilayah Afrika, khususnya Afrika Tengah dan Barat dengan tingkat
kematian sekitar 3-6%.
4. Pencegahan dan Pengobatan Mpox
Pencegahan penularan Mpox dapat
dilakukan dengan menghindari kontak langsung
dengan individu yang terinfeksi, terutama kontak kulit-ke-kulit dan
hubungan seksual. Selain itu, penting
untuk tidak berbagi barang-barang pribadi seperti handuk dan pakaian dengan orang yang terinfeksi. Jika terdapat
gejala seperti ruam atau lesi pada kulit, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kemenkes telah menyiapkan pemberian
terapi simtomatis bagi pasien Mpox, tergantung pada derajat keparahan kasusnya. Pasien dengan gejala
ringan dapat melakukan isolasi
mandiri di rumah dengan pengawasan dari puskesmas setempat, sedangkan pasien dengan
gejala berat harus dirawat di
rumah sakit.
5. Pentingnya Kesadaran Masyarakat
REFERENSI
1. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240818/1546252/88-kasus- konfirmasi-mpox-di-indonesia-seksual-sesama-jenis-jadi-salah-satu-penyebab/
2. https://www.cdc.gov/poxvirus/mpox/about/index.html
3. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/monkeypox
Tidak ada komentar:
Posting Komentar