Salam sehat !!! haiii semua,
Kali ini kita akan membahas tentang satu pilar kesehatan masyarakat, yaitu
Gizi Masyarakat . Apasih
Gizi Masyarakat itu ?
Dilihat dari segi sifatnya, ilmu gizi dibedakan menjadi
2, yakni gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan yang disebut gizi
kesehatan perorangan dan gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang
disebut gizi kesehatan masyarakat (public health nutrition).
Kedua sifat keilmuan ini akhirnya masing-masing berkembang
menjadi cabang ilmu sendiri, yakni cabang ilmu gizi kesehatan perorangan atau
disebut gizi klinik (clinical nutrition) dan cabang ilmu gizi kesehatan
masyarakat atau gizi masyarakat (community nutrition).
Kedua cabang ilmu gizi ini dibedakan berdasarkan hakekat
masalahnya. Gizi klinik berkaitan dengan masalah gizi pada individu yang sedang
menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi. Oleh sebab
itu, sifat dari gizi klinik adalah lebih menitikberatkan pada kuratif daripada
preventif dan promotifnya. Sedangkan gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan
gizi pada kelompok masyarakat. Oleh sebab itu sifat dari gizi masyarakat lebih
ditekankan pada pencegahan (prevensi) dan peningkatan (promosi).
Oleh karena sifat kedua keilmuan ini berbeda maka akan
menyebabkan perbedaan jenis profesi yang menangani kedua pokok masalah
tersebut. Gizi klinik berurusan dengan masalah klinis pada individu yang
mengalami gangguan gizi maka profesi kedokteranlah yang lebih tepat untuk
menanganinya.
Sebaliknya gizi masyarakat yang berurusan gangguan gizi
pada masyarakat dimana masyarakat mempunyai aspek yang sangat luas maka
penanganannya harus secara multisektor dan multidisiplin. Profesi dokter saja
belum cukup untuk menangani masalah gizi masyarakat.
Penanganan gizi masyarakat tidak cukup dengan upaya
terapi para penderita saja karena apabila setelah mereka sembuh akan kembali ke
masyarakat. Oleh karena itu, terapi gangguan gizi masyarakat tidak saja
ditujukan kepada penderitanya saja tetapi seluruh masyarakat tersebut.
Masalah gizi masyarakat bukan menyangkut aspek kesehatan
saja melainkan aspek-aspek terkait yang lain, seperti ekonomi, sosial-budaya,
pendidikan, kependudukan, dan sebagainya. Oleh sebab itu penanganan atau
perbaikan gizi sebagai upaya terapi tidak hanya diarahkan kepada gangguan gizi
atau kesehatan saja melainkan juga ke arah bidang-bidang yang lain.
Misalnya penyakit gizi KKP (kekurangan kalori &
protein) pada anak-anak balita, tidak cukup dengan hanya pemberian makanan
tambahan saja (PMT) tetapi juga dilakukan perbaikan ekonomi keluarga,
peningkatan pengetahuan, dan sebagainya.
Lulusan Kesehatan Masyarakat juga bisa menjadi seorang
yang bekerja dalam bidang gizi Kesehatan Masyarakat. Profesi yang biasa di
duduki oleh lulusan Sarjana Kesehatan Masyrakat adalah sebagai Manajer Quality
Control pada perusahaan Food and Baverages, supervisor HACCP, hotel,
restaurant, supermarket, konsultan gizi, supplier makanan, catering dan semua
perusahaan yang terkait dengan gizi, termasuk di Instansi Kesehatan milik
pemerintah seperti Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Saat ini beberapa sekolah
menyediakan makan siang untuk siswanya, sehingga mereka memerlukan ahli gizi
untuk mengatur kebutuhan gizi anak didiknya.
Sumber :
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar
Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.
http://fikes.unmuhpnk.ac.id/posts-107-prospek-kerja-kuliah-di-jurusan-kesehatan-masyarakat
Mau tau lebih lanjut tentang pilar-pilar utama kesehatan masyarakat lainnya? Nantikan info selanjutnya bulan depan tentang pilar utama kesehatan masyarakat yang kedua yaitu KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA di blog ini dan akun-akun social media kami
Instagram: @ismkmijakartaraya
Facebook: ISMKMI Jakarta Raya
Twitter: @ISMKMI_Jktraya
Line: @hbs7853y